Jumat, 17 Agustus 2012

me vs vokalis

LAGU. Ada kalanya sikap kita biasa aja sewaktu mendengar sebuah lagu. Tapi ada kalanya, kita tersenyum atau bahkan sedih karena mendengarnya. Mungkin karena lagu itu seolah berbicara, dan kita memahaminya sampai kita pun tersenyum atau cemberut(tergantung lagunya membicarakan apa). Mungkin juga karena “lagu yang seolah berbicara” inilah yang membuat saya juga seolah ingin berantem waktu mendengar lagu Ada Band-Izinkan, beberapa waktu lalu. Liriknya seperti ini:
Memang dunia kita berbeda
Di sekitar juga tak mengizinkan
Caci maki yang kau terima
Ku tak dapat membendung semuanya
Cinta kita harus berakhir
Terlambat diriku kenal dirimu
Aku sudah ada yang punya
Hentikan sedihmu, lupakan diriku
Izinkanku berikan peluk terakhir
Izinkanku berikan senyum terakhir
Jangan engkau menangis tersedu lagi
Kenanglah semua di lubuk hatimu

Ada beberapa bagian lirik di lagu ini yang sepertinya mengundang niat berantem saya. Akan saya tunjukkan, sekalian dengan lirik tandingannya.
Memang dunia kita berbeda
  • Kita masih di planet yang sama, kan?? aku belum ke Mars !!!
Cinta kita harus berakhir
Terlambat diriku kenal dirimu
Aku sudah ada yang punya
  • Yaaa, gak usah pake alasan itu, ini hanya soal pilihan !!
Hentikan sedihmu, lupakan diriku
  • Kalau saja melupakanmu semudah engkau “memintanya”, aku tak perlu bodoh sejauh dan sesedih ini (sedikit puitis…,kalem)
Izinkanku berikan peluk terakhir
Izinkanku berikan senyum terakhir
  • Gak usah..,gak usah..(galaknya kumat)
Jangan engkau menangis tersedu lagi
  • Siapa juga yang nangis..!!
Kenanglah semua di lubuk hatimu
  • Sempit klo mesti simpan dalam hati..,nih aku buang aja !!!

Kira-kira seperti itulah kalau saya bikin lirik tandingan. Anggap saja lagi berantem sama vokalisnya yang tinggi itu.

Tidak ada komentar:

Teman Sebangku

Beberapa hari yang lalu, facebook mempertemukan saya   dengan teman itu pernah sebangku saat di kelas empat dan lima SD. Sejak lulus SD ...